RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan :
SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta
Kompetensi Keahlian : Mesin dan Listrik
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
XI /I
Alokasi Waktu :
90 menit
KKM :
6,50
Standar
Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
setara tingkat madia.
Kompetensi Dasar : 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan
membaca intensif.
Indikator :
1.
Mengidentifikasi
gagasan utama setiap paragraf.
2.
Menentukan
paragraf yang termasuk dalam paragraf induktif dan deduktif berdasarkan letak
gagasan utama.
3. Menulis paragraf deduktif dan induktif
berdasarkan topik tertentu.
I. Tujuan
Pembelajaran
1.
Peserta
didik dapat mengidentifikasi gagasan utama setiap paragraf.
2.
Peserta
didik dapat menentukan paragraf deduktif dan induktif berdasarkan letak gagasan
utama.
3.
Peserta
didik dapat menulis paragraf deduktif dan induktif berdasarkan topik tertentu.
II.
Materi Ajar
1. Pengertian
paragraf deduktif dan induktif
2. Pola
pengembangan paragraf deduktif dan induktif.
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
I.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Pengorganisasian
|
|
Peserta
|
Waktu
|
||
I
|
a. Kegiatan Awal
1.
Guru
memberi salam, dan berdoa sebelum belajar. (Religius dan Disiplin)
2.
Guru
mengabsen siswa.
3.
Guru
mempersilakan siswa untuk. mempersiapkan diri dalam pembelajaran.
4. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai.
5.
Guru
mengingatkan tentang paragraf.
b. Kegiatan
Inti
Eksplorasi
1. Guru
memberikan pertanyaan pancingan yang terkait dengan paragraf
deduktif dan induktif. (Rasa Ingin Tahu, Gemar Membaca)
2.
Peserta didik distimulus berupa pemberian
materi tentang membedakan paragraf deduktif dan induktif.
Elaborasi
1.
Peserta didik membaca dengan cermat dan seksma
teks yang disediakan oleh guru untuk diidentifikasi mana yang termasuk
paragraf deduktif dan induktif.
2.
Guru dan peserta didik mendiskusikan
materi membedakan paragraf deduktif dan induktif.
3.
(Kritis, Kreatif, dan Komunikatif).
4. Peserta
mengerjakan beberapa soal soal latihan sebagai tugas individu. (Bertanggungjawab dan disiplin)
5. Guru
dan peserta didik secara bersama-sama membahas paragraf deduktif dan induktif
persuasi yang ditugaskan pada
6. Merangkum materi membedakan
paragraph deduktif dan induktif.
(Mandiri, Kerja
keras, dan Inovatif)
Konfirmasi
1. Membacakan rangkuman
(Tanggung Jawab, Komunikatif)
2. Menanggapi rangkuman yang dibacakan
c. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik bersama-sama menyimpulkan inti KBM.
2. Penguatan
keterampilan berupa refleksi dan guru memberikan PR kepada peserta didik.
|
Kelas
Individu
Individu
Individu
|
15 menit
50
menit
20 menit
|
VI. Alat /
Sumber Belajar
1.
Alat: Teks Bacaan.
2. Sumber:
Buku penunjang yang terkait dengan
materi, Modul Bahasa Indonesia
untuk SMK/MAK, Buku Bahasa Indonesia untuk SMK kls XI karangan M. Irman, dkk
(2008), Bahasa dan Sastra Indonesia SMK/MAK kls XI karangan Marthasari, dkk
(2008). Internet, surat kabar, dan majalah
VII. Prosedur
Penilaian
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk : Pilihan Ganda
Soal/Instrumen
1. (1)
Untuk menjadi karyawan PT Digital Modern, syarat utamanya adalah sarjana. Akan tetapi, tidak cukup sarjana saja. (2)
Calon karyawan harus memiliki Indeks Prestasi bagus di Perguruan Tingginya,
minimal 2,75. (3) Calon karyawan juga harus menguasai salah satu bahasa asing,
Inggris atau Mandarin. (4) Jika semua persyaratan administratif sudah
terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes yang diselenggarakan oleh PT Digital
Modern. (5) Jadi, memang tidak mudah
untuk dapat diterima menjadi karyawan PT Digital Modern.
Simpulan
paragraf tersebut terdapat pada kalimat ............
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d.
Keempat
e. Kelima
2.
Paragraf tersebut di atas termasuk jenis penalaran paragraf
induktif ..........
a. Generalisasi
b. Analogi
c. Sebab-akibat
d.
Akibat-sebab
e. Silogisme
3.
Premis umum
: Semua perokok beresiko mengalami
gangguan pernapasannya
Premis khusus
: Ricko adalah seorang perokok
Simpulan
: ...................
Kesimpulan berdasarkan kedua premis di atas adalah
..........
a. Ricko mengalami gangguan pernapasan
b.
Ricko dilarang merokok
c.
Ricko beresiko mengalami gangguan pada pernapasannya
d.
Para remaja dilarang merokok
e.
Semua anak bernama ricko tidak boleh merokok
4. Penduduk
dari daerah banyak yang hijrah ke Jakarta. Mereka terimingi-imingi oleh
gambaran kehidupan mewah di Jakarta dan kemudahan mencari kerja. Akibatnya,
Jakarta semakin penuh oleh pendatang.
Penalaran paragraf induktif pada paragraf di
atas menunjukkan pola hubungan ..........
a.
Sebab-akibat
b.
Akibat-sebab
c.
Generalisasi
d.
Analogi
e.
Silogisme
5. Orang yang
memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya bersifat
seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas
bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang berilmu dan
berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan hatinya
seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.
Hal yang dianalogikan dalam paragraf tersebut adalah
...........
a.
Orang pintar
dengan ilmu padi
b.
Otak manusia dan
padi
c.
Manusia dengan
tumbuhan
d.
Bulir padi dan
wawasan manusia
e.
Manusia dengan
alam
6. Badak harus
dilindungi karena termasuk binatang langka.
PU : Semua binatang langka
harus dilindungi
PK : Badak adalah binatang
langka
S : ……………………………………
Simpulan
berdasarkan kedua premis diatas adalah……
a.
Binatang langka harus dilindungi
b.
Semua binatang harus dilindungi
c.
Badak harus dilindungi
d.
Badak bukan binatang langka
e.
Badak adalah binatang langka yang harus dilindungi
7. Pengurusan KTP sangat mahal
sehingga menimbulkan kegusaran masyarakat. Pasalnya, karena birokrasi yang berbelit. Selain itu, masih kerap terjadi
oknum-oknum mencantumkan biaya ini-itu untuk pengurusan KTP yang sebenarnya
fiktif belaka.
Pola
penalaran paragraf diatas menunjukkan hubungan…………….
a. Sebab-akibat
b. Akibat-sebab
c. Generalisasi
d.
Analogi
e. Silogisme
Pemakiaan bahasa
Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan
dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah.
Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh
bahasa daerah.
Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
8.
Ide pokok
paragraf tersebut diatas adalah……..
a.
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa
ini belum dapat dikatakan seragam.
b.
Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan
sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
c.
Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi
sudah terjaga dengan baik.
d.
Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan
penggunaan bahasa Indonesia dengan baik.
e.
Fakta-fakta diatas menunjukan bahwa penggunan bahasa
Indonesia perlu ditingkatkan.
9.
Paragraf diatas termasuk jenis paragraf……
a.
Induktif
b.
Deduktif
c.
Generalisasi
d.
Silogisme
e.
Entimem
10. Cara
mengambil kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh uraian
yang bersifat khusus adalah jenis pengambilan kesimpulan secara …….
a.
Deduksi
b.
Induksi
c.
Analogi
d.
Generalisasi
e.
Sebab-akibat
Kunci Jawaban:
1.
E
2.
A
3.
C
4.
A
5.
A
6.
C
7.
A
8.
A
9.
B
10. A
Skor maksimal :
Soal (1) =
10 Skor (6) =
10
Soal
(2) =
10 Skor (7) =
10
Soal (3) =
10 Skor (8) =
10
Soal (4) =
10 Skor (9) =
10
Soal (5) =
10 Skor (10) =
10
Jumlah = 100
Nilai akhir = Banyaknya jawaban yang benar x skor ideal (10)
Banyaknya
soal
Yogyakarta, 25 Oktober 2011
Mahasiswa PPL Guru
Mata Pelajaran,
Ronaldus
S. Rilman F. Rahartini, S.Pd
NIM 37 001 037 NIP
Ketua
Bagian SMK Taman Siswa Jetis
Yogyakarta
Sugiyo Pranoto,
S.Pd
NIP
Banyak
cara yang dapat digunakan dalam menyampaikan pendapat, di antaranya secara
induktif dan deduktif.
Bentuk
penyampaian pendapat atau penalaran pendapat secara induktif dan deduktif pun
beraneka macam.
1.
Penalaran Induktif
Penalaran
induktif dilakukan dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan
berangsur-angsur menuju simpulan (permasalahan umum)
Jenis Penalaran
Induktif
•
Generalisasi
•
Analogi
•
Sebab-akibat (kausalitas)
a.
Generalisasi
Penalaran
secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik
simpulannya secara umum.
Contoh :
-
Jika dipanaskan,
besi memuai.
-
Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
-
Jika dipanaskan,
perak memuai.
-
Jadi, jika
dipanaskan, logam memuai.
Contoh paragraf
generalisasi
Untuk
menjadi karyawan PT Digital Modern, syarat utamanya adalah sarjana. Akan
tetapi, tidak cukup sarjana saja. Calon karyawan harus memiliki Indeks Prestasi
bagus di Perguruan Tingginya, minimal 2,75. Calon karyawan juga harus menguasai
salah satu bahasa asing, Inggris atau Mandarin. Jika semua persyaratan
administratif sudah terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes yang
diselenggarakan oleh PT Digital Modern. Jadi, memang tidak mudah untuk
dapat diterima menjadi karyawan PT Digital Modern.
b.
Analogi
Penalaran
analogi dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi
keduanya memiliki beberapa sisi persamaan.
Contoh paragraf
analogi
Orang
yang memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya
bersifat seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin
bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang
berilmu dan berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan
hatinya seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.
c.
Kausalitas
Penalaran
kausalitas menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
Contoh paragraf
kausalitas
(sebab-akibat)
Penduduk
dari daerah banyak yang hijrah ke Jakarta. Mereka terimingi-imingi oleh
gambaran kehidupan mewah di Jakarta dan kemudahan mencari kerja. Akibatnya,
Jakarta semakin penuh oleh pendatang.
(akibat-sebab)
Pengurusan
KTP sangat mahal sehingga menimbulkan kegusaran masyarakat. Pasalnya, karena
birokrasi yang berbelit. Selain itu,
masih kerap terjadi oknum-oknum mencantumkan biaya ini-itu untuk pengurusan KTP
yang sebenarnya fiktif belaka.
2.
Pola Penalaran Deduktif
Penalaran
deduktif menyampaikan hal-hal umum terlebih dahulu, lalu berangsur-angsur
menjelaskan hal-hal khusus.
Jenis Penalaran
Deduktif
•
Silogisme
•
Silogisme negatif
•
Entimem
a.
Silogisme
Silogisme
adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi
kategori yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni
premis mayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis
khusus) bisanya disingkat PK.
Contoh
PU : Semua
orang Islam wajib melaksanakan salat.
A B
PK : Ihsan
adalah orang Islam.
C A
S : Ihsan wajib melaksanakan salat.
C B
PU : Jawa Timur
merupakan daerah yang sangat berpotensi dalam pelestarian lingkungan.
PK : Jombang
adalah kabupaten yang berada di Jawa Timur.
K: Jombang
merupakan daerah yang berpotensi dalam pelestarian lingkungan
b. Silogisme
negatif
Silogisme
negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif.
Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif.
Dalam silogisme
negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.
Contoh
PU : Siswi di
sekolah negeri tidak wajib berjilbab.
A B
PK : Dewi
adalah seorang siswi di sekolah negeri.
C A
S : Dewi tidak wajib berjilbab.
C B
PU : Prasetyo
pelajar teladan
PK : Prasetyo
putra seorang guru
K : Putra seorang guru pasti pelajar teladan
c. Entimem
Entimem
adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin mengemukakan sesuatu
hal secara praktis dan tepat sasaran. Dari sebuah silogisme dapat dibuat
entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun
silogisme
Contoh
PU : Semua
orang Islam wajib melaksanakan salat.
A B
PK : Ihsan
adalah orang Islam.
C A
K : Ihsan wajib melaksanakan salat.
C B
Entimem :
Ihsan wajib
melaksanakan salat karena ia orang Islam
C B C
A
Latihan
PU : Semua
perokok berisiko mengalami gangguan pada pernapasannya.
PK : Rocki
adalah seorang perokok
K : Rocki berisiko mengalami gangguan pada
pernapasannya.
Entimem :
Rocki berisiko
mengalami gangguan pada pernapasannya karena ia seorang perokok
Entimem :
Badak harus
dilindungi karena termasuk binatang langka.
PU : Semua binatang langka harus dilindungi
PK : Badak adalah binatang langka
S : Badak harus dilindungi
Tugas
1.
Bacalah artikel dibawah ini dengan seksama!
Remaja dan Handphone
Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan manusia. Jarak selama ini dituding menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa lagi menghalangi. Sebagian besar remaja zaman sekarang merasa dirinya sangat tergantung pada Handphone. Sebagian besar para remaja mengatakan bahwa tujuan utama menggunakan ponsel adalah, “Sebagai alat komunikasi dan sebagai penyambung silaturahmi, sebagai hiburan, dan tidak menutup kemungkinan sebagai alat tambahan membantu dalam kelancaran berbisnis”.
Tak bisa dipungkiri lagi, bagi mereka yang hidup di perkotaan, di dunia
modern yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel seperti
sebuah keniscayaan. Satu hal yang tidak dapat dihindari adalah teknologi pasti
menghadirkan efek samping yang memengaruhi kehidupan manusia. Sekecil apa pun,
teknologi pasti memiliki sifat “memaksa”, membuat manusia menjadi tergantung
padanya.
Kemajuan peradaban manusia yang beriring dengan berkembangnya kebutuhan
hidup, telah memaksanya kehadiran ponsel. Kehadirannya telah mengubah pola
hidup manusia. Ponsel menjadi pemeran penting yang membentuk gaya hidup
seseorang dan juga masyarakat. Kata orang pintar, inilah kemajuan zaman. Suka
atau tidak kehadirannya tak dapat dielakkan.
Kemajuan teknologi ponsel yang sangat
pesat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi para penggunanya, khususnya
para remaja. Dampak positifnya antara lain, mempermudah komunikasi, menambah
pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan memperluas jaringan
persahabatan. Dampak negatifnya antara lain, Dengan canggihnya fitur-fitur yang
tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu
remaja dalam menerima pelajaran di sekolah/di kampus. Lebih parah lagi ada yang
menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ujian. Bermain game saat
guru/dosen menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan,
maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi. Selain itu, Jika
tidak ada kontrol dari orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak
layak dilihat seorang pelajar.
Sumber:
Kompas, 1 Januari 2011
2.
Rangkumlah ide-ide pokok pada teks yang anda baca
tersebut!
3.
Buatlah simpulan secara deduktif dan induktif dari teks
yang telah anda baca!
0 komentar:
Posting Komentar