Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 03 November 2012

RPP Bahasa Indonesia SMK XI/I







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



Satuan Pendidikan                  : SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta
Kompetensi Keahlian              : Mesin dan Listrik
Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                        : XI /I
Alokasi Waktu                        : 90 menit
KKM                                       : 6,50
Standar Kompetensi               : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madia.
Kompetensi Dasar                   : 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif.
Indikator                                 :
1.   Mengidentifikasi gagasan utama setiap paragraf.
2.   Menentukan paragraf yang termasuk dalam paragraf induktif dan deduktif berdasarkan letak gagasan utama.
3.   Menulis paragraf deduktif dan induktif berdasarkan topik tertentu.


I.      Tujuan Pembelajaran
1.   Peserta didik dapat mengidentifikasi gagasan utama setiap paragraf.
2.   Peserta didik dapat menentukan paragraf deduktif dan induktif berdasarkan letak gagasan utama.
3.   Peserta didik dapat menulis paragraf deduktif dan induktif berdasarkan topik tertentu.

II. Materi Ajar
1.      Pengertian paragraf deduktif dan induktif
2.      Pola pengembangan paragraf deduktif dan induktif.

III.  Metode Pembelajaran
1.     Ceramah
2.     Diskusi
3.     Pemberian tugas

I.          KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan
Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta
Waktu
I




















a.   Kegiatan Awal
1.   Guru memberi salam, dan berdoa sebelum belajar. (Religius dan Disiplin)
2.   Guru mengabsen siswa.
3.   Guru mempersilakan siswa untuk. mempersiapkan diri dalam pembelajaran.
4.     Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai.
5.   Guru mengingatkan tentang paragraf.

b.  Kegiatan Inti
Eksplorasi
1.    Guru memberikan pertanyaan pancingan yang terkait dengan paragraf deduktif dan induktif. (Rasa Ingin Tahu, Gemar Membaca)
2.    Peserta didik distimulus berupa pemberian materi tentang membedakan paragraf deduktif dan induktif.

Elaborasi
1.      Peserta didik membaca dengan cermat dan seksma teks yang disediakan oleh guru untuk diidentifikasi mana yang termasuk paragraf deduktif dan induktif.  
2.      Guru dan peserta didik mendiskusikan materi membedakan paragraf deduktif dan induktif.
3.      (Kritis, Kreatif, dan Komunikatif).
4.      Peserta mengerjakan beberapa soal soal latihan sebagai tugas individu. (Bertanggungjawab dan disiplin)
5.      Guru dan peserta didik secara bersama-sama membahas paragraf deduktif dan induktif persuasi yang ditugaskan pada
6.      Merangkum materi membedakan paragraph deduktif dan induktif.
     (Mandiri, Kerja keras, dan Inovatif)

Konfirmasi
1.  Membacakan rangkuman
(Tanggung Jawab, Komunikatif)
2.  Menanggapi rangkuman yang dibacakan

c. Kegiatan Akhir
1.  Peserta didik bersama-sama menyimpulkan inti KBM.
2.  Penguatan keterampilan berupa refleksi dan guru memberikan PR kepada peserta didik. 


Kelas











Individu








Individu




















Individu

15  menit






50 menit
























20 menit











VI. Alat / Sumber Belajar
1.   Alat: Teks Bacaan.
2.   Sumber: Buku penunjang yang terkait dengan materi, Modul Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK, Buku Bahasa Indonesia untuk SMK kls XI karangan M. Irman, dkk (2008), Bahasa dan Sastra Indonesia SMK/MAK kls XI karangan Marthasari, dkk (2008).  Internet, surat kabar, dan majalah

VII. Prosedur Penilaian
Jenis Tes                       : Tes tertulis
Bentuk                          : Pilihan Ganda
Soal/Instrumen

1.   (1) Untuk menjadi karyawan PT Digital Modern, syarat utamanya adalah sarjana.  Akan tetapi, tidak cukup sarjana saja. (2) Calon karyawan harus memiliki Indeks Prestasi bagus di Perguruan Tingginya, minimal 2,75. (3) Calon karyawan juga harus menguasai salah satu bahasa asing, Inggris atau Mandarin. (4) Jika semua persyaratan administratif sudah terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes yang diselenggarakan oleh PT Digital Modern. (5) Jadi, memang tidak mudah untuk dapat diterima menjadi karyawan PT Digital Modern.
Simpulan paragraf tersebut terdapat pada kalimat ............
a.  Pertama
b. Kedua
c.  Ketiga
d.       Keempat
e.  Kelima
2.   Paragraf tersebut di atas termasuk jenis penalaran paragraf induktif ..........
a.  Generalisasi
b. Analogi
c.  Sebab-akibat
d.       Akibat-sebab
e.  Silogisme
3.   Premis umum                      :  Semua perokok beresiko mengalami gangguan pernapasannya
Premis khusus                     :  Ricko adalah seorang perokok
Simpulan                             :  ...................
Kesimpulan berdasarkan kedua premis di atas adalah ..........
a.   Ricko mengalami gangguan pernapasan
b.   Ricko dilarang merokok
c.    Ricko beresiko mengalami gangguan pada pernapasannya
d.   Para remaja dilarang merokok
e.    Semua anak bernama ricko tidak boleh merokok

4.   Penduduk dari daerah banyak yang hijrah ke Jakarta. Mereka terimingi-imingi oleh gambaran kehidupan mewah di Jakarta dan kemudahan mencari kerja. Akibatnya, Jakarta semakin penuh oleh pendatang.
 Penalaran paragraf induktif pada paragraf di atas menunjukkan pola hubungan ..........
a.       Sebab-akibat
b.      Akibat-sebab
c.       Generalisasi
d.      Analogi
e.       Silogisme
5. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya bersifat seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan hatinya seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.
Hal yang dianalogikan dalam paragraf tersebut adalah ...........
a.         Orang pintar dengan ilmu padi
b.    Otak manusia dan padi
c.         Manusia dengan tumbuhan
d.    Bulir padi dan wawasan manusia
e.         Manusia dengan alam
6. Badak harus dilindungi karena termasuk binatang langka.
PU        : Semua binatang langka harus dilindungi
PK        : Badak adalah binatang langka
S           : ……………………………………
Simpulan berdasarkan kedua premis diatas adalah……
a.    Binatang langka harus dilindungi
b.   Semua binatang harus dilindungi
c.    Badak harus dilindungi
d.   Badak bukan binatang langka
e.    Badak adalah binatang langka yang harus dilindungi
7. Pengurusan KTP sangat mahal sehingga menimbulkan kegusaran masyarakat. Pasalnya, karena birokrasi yang  berbelit. Selain itu, masih kerap terjadi oknum-oknum mencantumkan biaya ini-itu untuk pengurusan KTP yang sebenarnya fiktif belaka.
Pola penalaran paragraf diatas menunjukkan hubungan…………….
a.  Sebab-akibat
b. Akibat-sebab
c.  Generalisasi
d.       Analogi
e. Silogisme
Pemakiaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

8.   Ide pokok paragraf tersebut diatas adalah……..
a.       Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam.
b.      Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
c.       Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik.
d.      Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik.
e.       Fakta-fakta diatas menunjukan bahwa penggunan bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
9.   Paragraf diatas termasuk jenis paragraf……
a.       Induktif
b.      Deduktif
c.       Generalisasi
d.      Silogisme
e.       Entimem
10.  Cara mengambil kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh uraian yang bersifat khusus adalah jenis pengambilan kesimpulan secara …….
a.       Deduksi
b.      Induksi
c.       Analogi
d.      Generalisasi
e.       Sebab-akibat


Kunci Jawaban:

1.      E
2.      A
3.      C
4.      A
5.      A
6.      C
7.      A
8.      A
9.      B
10.  A


Skor maksimal :
         Soal        (1)       = 10                 Skor     (6)        = 10    
         Soal         (2)       = 10                 Skor     (7)        = 10                
         Soal        (3)       = 10                 Skor     (8)        = 10                
         Soal        (4)       = 10                 Skor     (9)        = 10                
         Soal        (5)       = 10                 Skor     (10)      = 10                           
                                                           Jumlah              = 100

         Nilai akhir          = Banyaknya jawaban yang benar  x skor ideal (10)
                                                Banyaknya soal
          




Yogyakarta, 25 Oktober 2011
            Mahasiswa PPL                                                                      Guru Mata Pelajaran,


            Ronaldus S. Rilman                                                                F. Rahartini, S.Pd
NIM 37 001 037                                                                     NIP


Ketua Bagian SMK Taman Siswa Jetis
Yogyakarta

Sugiyo Pranoto, S.Pd
NIP
Rounded Rectangle: MATERI PEMBELAJARAN

Banyak cara yang dapat digunakan dalam menyampaikan pendapat, di antaranya secara induktif dan deduktif.
Bentuk penyampaian pendapat atau penalaran pendapat secara induktif dan deduktif pun beraneka macam.
1.   Penalaran Induktif
Penalaran induktif dilakukan dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan berangsur-angsur menuju simpulan (permasalahan umum)
Jenis Penalaran Induktif
         Generalisasi
         Analogi
         Sebab-akibat (kausalitas)
a.    Generalisasi
Penalaran secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik simpulannya secara umum.
Contoh :
-           Jika dipanaskan, besi memuai.
-           Jika dipanaskan, tembaga memuai.
-           Jika dipanaskan, perak memuai.
-           Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Contoh paragraf generalisasi
Untuk menjadi karyawan PT Digital Modern, syarat utamanya adalah sarjana. Akan tetapi, tidak cukup sarjana saja. Calon karyawan harus memiliki Indeks Prestasi bagus di Perguruan Tingginya, minimal 2,75. Calon karyawan juga harus menguasai salah satu bahasa asing, Inggris atau Mandarin. Jika semua persyaratan administratif sudah terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes yang diselenggarakan oleh PT Digital Modern. Jadi, memang tidak mudah untuk dapat diterima menjadi karyawan PT Digital Modern.
b.   Analogi
Penalaran analogi dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki beberapa sisi persamaan.
Contoh paragraf analogi
Orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya bersifat seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan hatinya seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.
c.    Kausalitas
Penalaran kausalitas menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
Contoh paragraf kausalitas
(sebab-akibat)
Penduduk dari daerah banyak yang hijrah ke Jakarta. Mereka terimingi-imingi oleh gambaran kehidupan mewah di Jakarta dan kemudahan mencari kerja. Akibatnya, Jakarta semakin penuh oleh pendatang.
(akibat-sebab)
Pengurusan KTP sangat mahal sehingga menimbulkan kegusaran masyarakat. Pasalnya, karena birokrasi yang  berbelit. Selain itu, masih kerap terjadi oknum-oknum mencantumkan biaya ini-itu untuk pengurusan KTP yang sebenarnya fiktif belaka.
2.   Pola Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif menyampaikan hal-hal umum terlebih dahulu, lalu berangsur-angsur menjelaskan hal-hal khusus.
Jenis Penalaran Deduktif
         Silogisme
         Silogisme negatif
         Entimem
a.    Silogisme
Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.
Contoh
PU : Semua orang Islam wajib melaksanakan salat.
                            A                                             B
PK : Ihsan adalah orang Islam.
              C                               A
S  : Ihsan wajib melaksanakan salat.
              C                               B        
PU : Jawa Timur merupakan daerah yang sangat berpotensi dalam pelestarian lingkungan.
PK : Jombang adalah kabupaten yang berada di Jawa Timur.
K: Jombang merupakan daerah yang berpotensi dalam pelestarian lingkungan

b. Silogisme negatif
Silogisme negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif.
Dalam silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.
Contoh
PU : Siswi di sekolah negeri tidak wajib berjilbab.
                         A                           B
PK : Dewi adalah seorang siswi di sekolah negeri.
              C                               A
S   : Dewi tidak wajib berjilbab.
         C                   B        
PU : Prasetyo pelajar teladan
PK : Prasetyo putra seorang guru
K   : Putra seorang guru pasti pelajar teladan


c. Entimem
Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin mengemukakan sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaran. Dari sebuah silogisme dapat dibuat entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun silogisme
Contoh
PU : Semua orang Islam wajib melaksanakan salat.
                            A                                             B
PK : Ihsan adalah orang Islam.
              C                               A
K   : Ihsan wajib melaksanakan salat.
              C                               B        
Entimem :
Ihsan wajib melaksanakan salat karena ia orang Islam
    C                    B                                             C        A

Latihan
PU : Semua perokok berisiko mengalami gangguan pada pernapasannya.
PK : Rocki adalah seorang perokok
K   : Rocki berisiko mengalami gangguan pada pernapasannya.
Entimem :
Rocki berisiko mengalami gangguan pada pernapasannya karena ia seorang perokok
Entimem :
Badak harus dilindungi karena termasuk binatang langka.
PU       : Semua binatang langka harus dilindungi
PK       : Badak adalah binatang langka
S          : Badak harus dilindungi
                                    

Tugas

1.      Bacalah artikel dibawah ini dengan seksama!

Remaja dan Handphone


Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan manusia. Jarak selama ini dituding menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa lagi menghalangi. Sebagian besar remaja zaman sekarang merasa dirinya sangat tergantung pada Handphone. Sebagian besar para remaja mengatakan bahwa tujuan utama menggunakan ponsel adalah, “Sebagai alat komunikasi dan sebagai penyambung silaturahmi, sebagai hiburan, dan tidak menutup kemungkinan sebagai alat tambahan membantu dalam kelancaran berbisnis”.
Tak bisa dipungkiri lagi, bagi mereka yang hidup di perkotaan, di dunia modern yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel seperti sebuah keniscayaan. Satu hal yang tidak dapat dihindari adalah teknologi pasti menghadirkan efek samping yang memengaruhi kehidupan manusia. Sekecil apa pun, teknologi pasti memiliki sifat “memaksa”, membuat manusia menjadi tergantung padanya.
Kemajuan peradaban manusia yang beriring dengan berkembangnya kebutuhan hidup, telah memaksanya kehadiran ponsel. Kehadirannya telah mengubah pola hidup manusia. Ponsel menjadi pemeran penting yang membentuk gaya hidup seseorang dan juga masyarakat. Kata orang pintar, inilah kemajuan zaman. Suka atau tidak kehadirannya tak dapat dielakkan.
Kemajuan teknologi ponsel yang sangat pesat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi para penggunanya, khususnya para remaja. Dampak positifnya antara lain, mempermudah komunikasi, menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan memperluas jaringan persahabatan. Dampak negatifnya antara lain, Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu remaja dalam menerima pelajaran di sekolah/di kampus. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ujian. Bermain game saat guru/dosen menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi. Selain itu, Jika tidak ada kontrol dari orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar.
Sumber:  Kompas, 1 Januari 2011

2.      Rangkumlah ide-ide pokok pada teks yang anda baca tersebut!
3.      Buatlah simpulan secara deduktif dan induktif dari teks yang telah anda baca!

0 komentar:

Posting Komentar