Pages

Ads 468x60px

Kamis, 01 November 2012

Jogja Never Ending


JALAN MALIOBORO, YOGYAKARTA
Mutiara di Pusat Kota

YOGYAKARTA, kota ini akan selalu menawarkan kerinduan bagi orang-orang yang pernah mengunjunginya. Banyak sekali hal-hal yang menjanjikan dan tentunya sangat menarik  yang ditawarkan kota ini, mulai dari wisata kuliner, tempat pariwisata, kebudayaan, situs sejarah dan masih banyak lagi. Namun, bagi orang yang pernah mengunjunginya satu tempat yang membuat orang-orang enggan untuk melupakan kota ini  yaitu  Jalan Malioboro. Jalan ini sangat strategis karena terletak di pusat kota dan dekat dengan Stasiun Tugu yang merupakan salah satu akses pintu masuk kota Yogyakarta.

Malioboro di ibaratkan sebagai jantung kota Yogyakarta, karena segala sendi-sendi  aktivitas perekonomian berpusat disini. Hal ini ditandai dengan ramainya aktivitas perdagangan di sepanjang jalan ini. Dimulai dari ujung Jalan Malioboro terdapat banyak para pedagang dan toko-toko  yang menjajakan barang dagangannya, dari pakaian batik yang merupakan salah satu trademark dari kota ini,tas anyaman, aksesoris, makanan tradisional, dan masih banyak lagi yang tentunya sangat menarik.
Jika anda datang ke Yogya menggunakan kereta, dari Stasiun Tugu, Malioboro bisa dikunjungi dengan berjalan kaki, naik becak, atau menggunakan kereta kuda yang biasa disebut andong. Tapi cara terbaik untuk menikmati sudut-sudut Malioboro adalah dengan berjalan kaki. Rifky mahasiswa asal Brebes Jawa Tengah yang kuliah di PTS Yogyakarta mengungkapkan “untuk menikmati sudut-sudut Malioboro ini, enaknya harus jalan kaki mas. Dengan itu, baru kita bisa mengetahui keunikan jalan ini mas”, ketusnya.
Kawasan  Malioboro adalah pusat pertokoan  pertama dan utama di Yogyakarta hingga saat ini. Karena hampir sebagian besar aktivitas perekonomian berpusat disini mulai dari perdagangan dengan skala kecil  seperti toko perhiasan, toko kelontong, toko pakaian, toko aksesoris dan merchandise khas Yogya, dan masih banyak lagi yang tentunya menarik untuk dikunjungi. Dan  dalam skala besar seperti Mall-mall dan Toserba, di Jalan Malioboro kita dapat menemukan tiga Mall yang ramai dikunjungi  yaitu Ramai Mall, Malioboro Mall, dan Ramayana Mall yang masing-masing memiliki konsep kenyamanan dalam berbelanja.  Selain itu, pusat belanja tradisional dapat kita temukan di Kawasan Malioboro yaitu  Pasar Beringharjo.  Pasar ini merupakan pasar yang terbesar dan terlengkap di Yogyakarta, karena semua jenis barang dapat kita temukan disini.
Salah satu tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi di Jalan Malioboro  adalah Toko Mirota Batik. Toko ini merupakan sentra penjualan batik di kota Yogyakarta yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik asing maupun lokal untuk membeli batik yang dijadikan  sebagai kenang-kenangan atau merchandise.  Uniknya, buah tangan batik ini telah dikreasikan menjadi tas, pakaian remaja dan anak-anak, taplak meja, tirai, dan masih banyak lagi yang tentunya sangat unik dan menarik untuk dijadikan buah tangan.
Malam hari merupakan saat yang tepat untuk berwisata kuliner disepanjang Jalan Malioboro. Karena pada malam hari, disepanjang jalan ini baik disebelah kiri maupun kanan banyak kita temukan penjual makanan berupa lesehan yang tersebar diseantero  Malioboro. Menu-menu yang ditawarkan setiap warung makan ini sangat beragam, mulai dari menu internasional seperti steak, seafood, burger, sampai pada menu tradisional seperti gudeg, bakmi, pecel lele, aneka penyetan dan masih banyak lagi yang tentunya sangat menggiurkan dan memanjakan lidah. Selain itu, di Malioboro juga terdapat warung makan yang khas yang disebut dengan angkringan. Angkringan berupa  gerobak bertenda dan ada beberapa kursi panjang untuk duduk. Ciri khas dari angkringan ini terletak pada 3 buah ceret air yang masing-masing  berisikan  air, teh, dan jahe. Serta  makanan-makanan yang disajikan seperti  gorengan, sate ayam, sate usus, sate telur puyuh dan makanan lainnya. Ciri khas berikutnya terdapat pada nasi yang disajikan yang disebut nasi kucing karena nasi yang dibungkus dengan daun pisang tersebut hanya sedikit sekali. Harga yang ditawarkan pun murah  meriah.
 Banyak lokasi wisata menarik di seputar Malioboro yang dapat kita temui. Dekat gerbang utara Keraton, anda bisa menemukan bekas bangunan Kolonial Belanda berupa istana besar yang sekarang menjadi Kantor Pos pusat dan Bank Indonesia. Berjalan lebih ke selatan, anda akan menemukan State Guest House, yang pernah menjadi rumah Residen Belanda tetapi setelah kemerdekaan menjadi Istana Presiden saat Yogya pernah menjadi Ibukota NKRI  sementara. Di seberang jalan State Guest House adalah Benteng Vrederburg, yang merupakan benteng peninggalan Belanda. Dan disampingnya terdapat Monumen Serangan Umum 1 Maret yang merupakan simbol perjuangan rakyat Yogyakarta dalam memepertahankan kedaulatan NKRI.
Ada satu tempat lagi yang harus anda kunjungi yaitu shoping. Shoping adalah sentra buku murah dari para penerbit yang ada di Yogyakarta. Shoping bisa dibilang sebagai surga buku di Yogyakarta karena semua jenis buku dapat kita temui disana. Shoping merupakan wahana bagi para pelajar di Kota Yogyakarta untuk mendapatkan ilmu. Hal ini diungkapkan Pak Yadi  yang sudah enam tahun bekerja sebagai penjual buku mengungkapkan, “Shoping merupakan tempat bagi para pelajar di Kota Yogyakarta untuk mendapatkan ilmu dan bacaan yang bermutu tetapi mudah dan murah”, ungkapnya  . Wilayahnya sangat strategis dan  tidak begitu jauh dari Malioboro, dari Jalan Taman Budaya lurus saja dan belok ke kanan anda akan menemukan bangunan berlantai dua yang disebut dengan Shoping.
Malioboro ibarat mutiara yang yang tak ternilai harganya bagi  Kota Yogyakarta, banyak hal-hal baru dan unik yang dapat kita temui disana. Jadi, sangat disayangkan kalau hal ini kita lewatkan.


0 komentar:

Posting Komentar