JALAN
MALIOBORO, YOGYAKARTA
Mutiara
di Pusat Kota
YOGYAKARTA, kota ini akan selalu menawarkan
kerinduan bagi orang-orang yang pernah mengunjunginya. Banyak sekali hal-hal yang
menjanjikan dan tentunya sangat menarik yang
ditawarkan kota ini, mulai dari wisata kuliner, tempat pariwisata, kebudayaan,
situs sejarah dan masih banyak lagi. Namun, bagi orang yang pernah mengunjunginya
satu tempat yang membuat orang-orang enggan untuk melupakan kota ini yaitu Jalan
Malioboro. Jalan ini sangat strategis karena terletak di pusat kota dan dekat
dengan Stasiun Tugu yang merupakan salah satu akses pintu masuk kota
Yogyakarta.
Malioboro di ibaratkan sebagai
jantung kota Yogyakarta, karena segala sendi-sendi aktivitas perekonomian berpusat disini. Hal
ini ditandai dengan ramainya aktivitas perdagangan di sepanjang jalan ini.
Dimulai dari ujung Jalan Malioboro terdapat banyak para pedagang dan toko-toko yang menjajakan barang dagangannya, dari
pakaian batik yang merupakan salah satu trademark
dari kota ini,tas anyaman, aksesoris, makanan tradisional, dan masih banyak
lagi yang tentunya sangat menarik.
Jika anda datang ke Yogya
menggunakan kereta, dari Stasiun Tugu, Malioboro bisa dikunjungi dengan
berjalan kaki, naik becak, atau menggunakan kereta kuda yang biasa disebut
andong. Tapi cara terbaik untuk menikmati sudut-sudut Malioboro adalah dengan
berjalan kaki. Rifky mahasiswa asal Brebes Jawa Tengah yang kuliah di PTS
Yogyakarta mengungkapkan “untuk menikmati sudut-sudut Malioboro ini, enaknya
harus jalan kaki mas. Dengan itu,
baru kita bisa mengetahui keunikan jalan ini mas”, ketusnya.
Kawasan Malioboro adalah pusat pertokoan pertama dan utama di Yogyakarta hingga saat
ini. Karena hampir sebagian besar aktivitas perekonomian berpusat disini mulai
dari perdagangan dengan skala kecil seperti toko perhiasan, toko kelontong, toko
pakaian, toko aksesoris dan merchandise
khas Yogya, dan masih banyak lagi yang tentunya menarik untuk dikunjungi. Dan dalam skala besar seperti Mall-mall dan
Toserba, di Jalan Malioboro kita dapat menemukan tiga Mall yang ramai
dikunjungi yaitu Ramai Mall, Malioboro
Mall, dan Ramayana Mall yang masing-masing memiliki konsep kenyamanan dalam
berbelanja. Selain itu, pusat belanja
tradisional dapat kita temukan di Kawasan Malioboro yaitu Pasar Beringharjo. Pasar ini merupakan pasar yang terbesar dan
terlengkap di Yogyakarta, karena semua jenis barang dapat kita temukan disini.
Salah satu tempat yang cukup
menarik untuk dikunjungi di Jalan Malioboro
adalah Toko Mirota Batik. Toko ini merupakan sentra penjualan batik di
kota Yogyakarta yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik asing maupun
lokal untuk membeli batik yang dijadikan sebagai kenang-kenangan atau merchandise. Uniknya, buah tangan batik ini telah
dikreasikan menjadi tas, pakaian remaja dan anak-anak, taplak meja, tirai, dan
masih banyak lagi yang tentunya sangat unik dan menarik untuk dijadikan buah
tangan.
Malam hari merupakan saat yang
tepat untuk berwisata kuliner disepanjang Jalan Malioboro. Karena pada malam
hari, disepanjang jalan ini baik disebelah kiri maupun kanan banyak kita
temukan penjual makanan berupa lesehan yang tersebar diseantero Malioboro. Menu-menu yang ditawarkan setiap
warung makan ini sangat beragam, mulai dari menu internasional seperti steak,
seafood, burger, sampai pada menu tradisional seperti gudeg, bakmi, pecel lele,
aneka penyetan dan masih banyak lagi yang tentunya sangat menggiurkan dan
memanjakan lidah. Selain itu, di Malioboro juga terdapat warung makan yang khas
yang disebut dengan angkringan. Angkringan berupa gerobak bertenda dan ada beberapa kursi
panjang untuk duduk. Ciri khas dari angkringan ini terletak pada 3 buah ceret
air yang masing-masing berisikan air, teh, dan jahe. Serta makanan-makanan yang disajikan seperti gorengan, sate ayam, sate usus, sate telur
puyuh dan makanan lainnya. Ciri khas berikutnya terdapat pada nasi yang disajikan
yang disebut nasi kucing karena nasi yang dibungkus dengan daun pisang tersebut
hanya sedikit sekali. Harga yang ditawarkan pun murah meriah.
Banyak lokasi wisata menarik di seputar
Malioboro yang dapat kita temui. Dekat gerbang utara Keraton, anda bisa
menemukan bekas bangunan Kolonial Belanda berupa istana besar yang sekarang
menjadi Kantor Pos pusat dan Bank Indonesia. Berjalan lebih ke selatan, anda
akan menemukan State Guest House, yang pernah menjadi rumah Residen Belanda tetapi
setelah kemerdekaan menjadi Istana Presiden saat Yogya pernah menjadi Ibukota NKRI
sementara. Di seberang jalan State Guest
House adalah Benteng Vrederburg, yang merupakan benteng peninggalan Belanda.
Dan disampingnya terdapat Monumen Serangan Umum 1 Maret yang merupakan simbol
perjuangan rakyat Yogyakarta dalam memepertahankan kedaulatan NKRI.
Ada satu tempat lagi yang harus anda kunjungi yaitu shoping.
Shoping adalah sentra buku murah dari para penerbit yang ada di Yogyakarta.
Shoping bisa dibilang sebagai surga buku di Yogyakarta karena semua jenis buku
dapat kita temui disana. Shoping merupakan wahana bagi para pelajar di Kota
Yogyakarta untuk mendapatkan ilmu. Hal ini diungkapkan Pak Yadi yang sudah enam tahun bekerja sebagai penjual
buku mengungkapkan, “Shoping merupakan tempat bagi para pelajar di Kota
Yogyakarta untuk mendapatkan ilmu dan bacaan yang bermutu tetapi mudah dan
murah”, ungkapnya . Wilayahnya sangat
strategis dan tidak begitu jauh dari
Malioboro, dari Jalan Taman Budaya lurus saja dan belok ke kanan anda akan
menemukan bangunan berlantai dua yang disebut dengan Shoping.
Malioboro ibarat mutiara yang
yang tak ternilai harganya bagi Kota
Yogyakarta, banyak hal-hal baru dan unik yang dapat kita temui disana. Jadi,
sangat disayangkan kalau hal ini kita lewatkan.
0 komentar:
Posting Komentar