Pages

Ads 468x60px

Kamis, 19 Januari 2012

Artikel Pendidikan

Saatnya Putar Haluan Arah Pendidikan
Oleh  
Ronaldus Suharyanto Rilman, S.Pd.    



Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, telah lama dilakukan. Bahkan setiap Repelita, peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan dibidang pendidikan.berbagai program dan inovasi pendidikan, seperti penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar dan referensi lainnya, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi pendidikan mereka, peningkatan manajemen pendidikan, serta pengadaan fasilitas penunjang, dan lain-lain sudah dilakukan. Namun sampai saat ini mutu pendidikan masih jauh dari harapan.
Dari dalam negeri diketahui bahwa NEM SD sampai SLTA relatif rendah dan tidak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari dunia usaha muncul keluhan bahwa lulusan yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja yang baik. Krisis ekonomi yang belum berakhir menambah tingginya angka pengangguran. Di bidang pendidikan sendiri,  data Depdiknas menunjukkan bahwa sekitar 34,4% lulusan SLTP tidak melanjutkan ke SLTA, 88,4%  lulusan SLTA tidak melanjutkan ke PT, dan 89,9% lulusan PT yang saat ini belum memiliki pekerjaan tetap alias nganggur. 
    Di tengah tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi yang mencapai jutaan orang, sudah saatnyalah pemerintah mengubah haluan arah pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan itu tidak lagi menghasilkan sarjana-sarjana pencari kerja seperti sekarang ini, melainkan juga harus diubah menjadi sarjana pencipta kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran terbaru di Indonesia totalnya sebesar 7,41 persen atau mencapai 8,59 juta orang. Jumlah ini menurut BPS adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) atau penduduk yang nyata-nyata diklasifikasikan tidak bekerja (Vivanews,10 Mei 2010)).  Misalnya, di Provinsi DI Yogyakarta saja berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di DIY meningkat hingga 3.300 orang dibandingkan tahun 2009 lalu (Republika, 23 November 2010).   
Dengan melihat banyaknya angka pengangguran di Indonesia, salah satu usaha yang efektif dapat dilakukan adalah Pendidikan Kewirausahaan (Enterpreneurship). Kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.  Kewirausahaan bukan berarti menjadikan atau menciptakan pedagang, tetapi menciptakan suatu terobosan yang aktif dan inovatif serta berlatih berani dalam mengambil risiko. Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yang dikembangkan di sekolah. Sebagai disiplin ilmu seperti yang dilansir dari Kompas.com (9/4/10) kewirausahaan bisa diajarkan lewat sistem terstruktur, salah satu hasil penting dan utama praksis pendidikan. Lembaga pendidikan tidak dapat memberikan pekerjaan, tetapi bisa memastikan agar hasil didik mampu menciptakan pekerjaan.
    Kalau kita melihat sekilas, tampaknya keuntungan terbesar dialami oleh subjek pendidikan, dalam hal ini adalah mahasiswa. Di samping itu, hal ini juga berdampak sistematis kepada negara kita. Tentunya, negara akan maju karena dapat menghasilkan iklim kewirausahaan yang semakin kompetitif.
    Agar dapat melaksanakan usaha tersebut, perlu dilakukan tiga lompatan atau kuantum, yaitu pendidikan di TK hingga SLTA, di perguruan tinggi, dan di masyarakat. Di TK hingga SLTA, kewirausahaan haruslah dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan, di perguruan tinggi perlu dibuat enterpreneur center, sedangkan di masyarakat, yaitu diciptakannya gerakan nasional budaya dan pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
    Apabila hal tersebut dilakukan dan dilaksanakan secara komprehensif, maka arah pendidikan kita tidak lagi menghasilkan sarjana-sarjana pencetak kerja, tetapi menciptakan sarjana-sarjana pencipta kerja. Di samping itu, kewirausahaan merupakan langkah efektif untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan sekaligus membangun kesejahteraan masyarakat.
    Nah, Pendidikan Kewirausahaan sekiranya perlu menjadi perhatian yang serius, khususnya pemerintah agar negara kita yang tercinta ini terbebas dari angka pengangguran yang berdampak sistematis karena dapat menciptakan angka kriminalitas yang tinggi ditengah masyarakat. Yang jelas, pendidikan kita perlu membutuhkan sebuah terobosan (inovasi) dalam perbaikan sistem pendidikan itu sendiri.
 





0 komentar:

Posting Komentar